Blog ini saya buat untuk menyimpan dat-data yang tidak mungkin saya simpan terus dalam handphone. Saya mengulas apa saja yang menurut saya penting. Mohon maaf apabila dalam beberapa kontennya hanya mengkopi tulisan penulis lain. Sebisa mungkin saya akan mencantumkan sumber referensi yang saya terima.
Bagi ibu kekinian, pasti menginginkan putra-putrinya tumbuh dengan baik. Semua tumbuh kembang si kecil menjadi pusat utama ibu muda ini. Sering kali ibu muda harus mencari referensi darimana-mana untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak.
Peran ibu sangatlah penting bagi perkembangan anak. Tidak hanya sekadar memberikan ASI Ekskusif selama 6 bulan saja, untuk memenuhi nutrisi bayi kita. Kenyataanya pemberian ASI setelah bulan ke-6 sudah tidak memenuhi kebutuhan bayi kita. Intinya setelah masa ASIX (setelah baby berusia 6 bulan) maka zat besi yang terdapat di ASI sudah tidak dapat mencukupi kebutuhannya lagi. Kenapa?
1. Karena saat kita Hamil trimester Akhir >> kita memberikan janin zat besi hingga dia lahir sampai usia 6 bulan. Di mana menurut bbrp penelitian bahwa kandungan zat besi dalam ASI hanya mencukupi hingga bayi berusia 6 bulan.
Jadi, pada bayi prematur yang lahir kurang bulan, asupan zat besi tidak cukup banyak, sehingga diperlukan suplemen zat besi.
2. Karena pada usia baby tsb sedang gencar2nya tumbuh (merangkak, lebih aktif, milestone mulai pesat) sehingga butuh zat besi lebih banyak.
3. Karena pada mulai usia 6 bulan baby sudah MPASI, nah secara otomatis produksi ASI juga akan berangsur turun krn kebutuhan anak "sebagian" sudah terpenuhi dari asupan makannya >> maka otomatis pula kandungan zat besi dalam ASI juga berkurang.
Mau usia berapa pun sebaiknya perlu diwaspadai tanda2 ADB, antara lain: lemas, mudah rewel, tidak nafsu makan/menyusu, mudah sakit krn ga nafsu makan tadi.
Sebenernya memang kalo mau akurat bisa cek di Laboratorium dengan pemeriksaan darah, pemeriksaan status besi nya bagaimana >> setelah itu maka dokter bisa MENILAI TAHAPAN ANEMIA DEFISIENSI BESI si anak.
√ Kurangi konsumsi sbg berikut untuk mencegah absorpsi besi:
-Teh
-Susu Murni
-Kuning Telur.
√ Berikan:
- Buah yang banyak mengandung Vitamin C untuk membantu proses penyerapan terapi zat besi nya.
-Air Putih (bila sudah MPASI) agar tidak mudah konstipasi (sembelit). Kenapa...? Karena jumlah zat besi dalam usus bayi yang tinggi merangsang terjadinya sembelit >>> organ pencernaan bayi kesulitan mengolahnya.
Naah
Pada Tahun 2011 IDAI membentuk SatGas ADB (Anemia Defisiensi Besi) untuk menurunkan angka kejadian ADB di Indonesia yang tergolong tinggi.
Sehingga IDAI sepakat mengeluarkan rekomendasi pemberian preparat besi (tanpa screening) khususnya untuk semua golongan usia (utamanya anak usia 0-5 tahun), apalagi di negara berkembang spt Indonesia ini sangat rawan sekali ADB, belum lagi asupan MPASI nya yang kurang kandungan zat besi (spt yg sudah dijelaskan sebelumnya ttg MPASI Homemade vs MPASI instan).
Bisa search ttg Hasil PIT IDAI (Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Dokter Anak Indonesia) di Makassar tahun 2016 kmrn bahwa di point ke-4 nyata tertera tidak masalah diberikan makanan fortifikasi karena diduga bbrp Ibu kurang memberikan asupan besi pada saat MPASI Homemade. Hanya saja memang tidak boleh diberikan setiap hari. Di situ juga dijelaskan bahan pangan apa saja yg memiliki kandungan zat besi yg tinggi.
Dosis Pemberian Preparat Besi nya:
1. Untuk Kelompok BBLR (Bayi Premature) dapat diberikan mulai usia 1 bulan hingga 24 bulan berturut-turut sehari sekali dengan dosis 3mg/kg BB/hari.
2. Untuk Kelompok BAYI CUKUP BULAN dapat diberikan mulai usia 4 bulan hingga 24 bulan berturut-turut sehari sekali dengan dosis 2mg/kg BB/hari.
*hanya copy paste saya.. mohon maaf tp ga tau ini tulisan siapa (Group EpingSolo)
Bagi ibu kekinian, pasti menginginkan putra-putrinya tumbuh dengan baik. Semua tumbuh kembang si kecil menjadi pusat utama ibu muda ini. Sering kali ibu muda harus mencari referensi darimana-mana untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak.
Peran ibu sangatlah penting bagi perkembangan anak. Tidak hanya sekadar memberikan ASI Ekskusif selama 6 bulan saja, untuk memenuhi nutrisi bayi kita. Kenyataanya pemberian ASI setelah bulan ke-6 sudah tidak memenuhi kebutuhan bayi kita. Intinya setelah masa ASIX (setelah baby berusia 6 bulan) maka zat besi yang terdapat di ASI sudah tidak dapat mencukupi kebutuhannya lagi. Kenapa?
1. Karena saat kita Hamil trimester Akhir >> kita memberikan janin zat besi hingga dia lahir sampai usia 6 bulan. Di mana menurut bbrp penelitian bahwa kandungan zat besi dalam ASI hanya mencukupi hingga bayi berusia 6 bulan.
Jadi, pada bayi prematur yang lahir kurang bulan, asupan zat besi tidak cukup banyak, sehingga diperlukan suplemen zat besi.
2. Karena pada usia baby tsb sedang gencar2nya tumbuh (merangkak, lebih aktif, milestone mulai pesat) sehingga butuh zat besi lebih banyak.
3. Karena pada mulai usia 6 bulan baby sudah MPASI, nah secara otomatis produksi ASI juga akan berangsur turun krn kebutuhan anak "sebagian" sudah terpenuhi dari asupan makannya >> maka otomatis pula kandungan zat besi dalam ASI juga berkurang.
Mau usia berapa pun sebaiknya perlu diwaspadai tanda2 ADB, antara lain: lemas, mudah rewel, tidak nafsu makan/menyusu, mudah sakit krn ga nafsu makan tadi.
Sebenernya memang kalo mau akurat bisa cek di Laboratorium dengan pemeriksaan darah, pemeriksaan status besi nya bagaimana >> setelah itu maka dokter bisa MENILAI TAHAPAN ANEMIA DEFISIENSI BESI si anak.
√ Kurangi konsumsi sbg berikut untuk mencegah absorpsi besi:
-Teh
-Susu Murni
-Kuning Telur.
√ Berikan:
- Buah yang banyak mengandung Vitamin C untuk membantu proses penyerapan terapi zat besi nya.
-Air Putih (bila sudah MPASI) agar tidak mudah konstipasi (sembelit). Kenapa...? Karena jumlah zat besi dalam usus bayi yang tinggi merangsang terjadinya sembelit >>> organ pencernaan bayi kesulitan mengolahnya.
Naah
Pada Tahun 2011 IDAI membentuk SatGas ADB (Anemia Defisiensi Besi) untuk menurunkan angka kejadian ADB di Indonesia yang tergolong tinggi.
Sehingga IDAI sepakat mengeluarkan rekomendasi pemberian preparat besi (tanpa screening) khususnya untuk semua golongan usia (utamanya anak usia 0-5 tahun), apalagi di negara berkembang spt Indonesia ini sangat rawan sekali ADB, belum lagi asupan MPASI nya yang kurang kandungan zat besi (spt yg sudah dijelaskan sebelumnya ttg MPASI Homemade vs MPASI instan).
Bisa search ttg Hasil PIT IDAI (Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Dokter Anak Indonesia) di Makassar tahun 2016 kmrn bahwa di point ke-4 nyata tertera tidak masalah diberikan makanan fortifikasi karena diduga bbrp Ibu kurang memberikan asupan besi pada saat MPASI Homemade. Hanya saja memang tidak boleh diberikan setiap hari. Di situ juga dijelaskan bahan pangan apa saja yg memiliki kandungan zat besi yg tinggi.
Dosis Pemberian Preparat Besi nya:
1. Untuk Kelompok BBLR (Bayi Premature) dapat diberikan mulai usia 1 bulan hingga 24 bulan berturut-turut sehari sekali dengan dosis 3mg/kg BB/hari.
2. Untuk Kelompok BAYI CUKUP BULAN dapat diberikan mulai usia 4 bulan hingga 24 bulan berturut-turut sehari sekali dengan dosis 2mg/kg BB/hari.
*hanya copy paste saya.. mohon maaf tp ga tau ini tulisan siapa (Group EpingSolo)
Komentar
Posting Komentar