Bagaimana komposisi menu MP-ASI nya, apakah sayur melebihi protein? Apa saja selingan buahnya? Bagaimana pemberian lemak tambahannya?
Beberapa kasus sembelit terjadi karena asupan serat (dari sayuran/buah) yg berlebih, sehingga kurang protein dan lemak.
Berikut penjelasan Bunda Lianita (Konselor Laktasi AIMI), tentang penyebab bayi MPASI sembelit:
1. Porsi makan yg terlalu BANYAK
2. Naik tekstur terlalu cepat, usahakan tiap kenaikan tekstur dilakukan secara BERTAHAP.
3. Kebanyakan SERAT >>> bayi yg terlalu banyak konsumsi serat justru rawan sembelit, kebutuhan serat bayi berbanding terbalik dgn dewasa. Jika orang dewasa sembelit, maka harus bnyk konsumsi serat untuk melancarkan BAB-nya. Sebaliknya bayi yg terlalu bnyk konsumsi serat justru rentan sembelit. Sehingga cek kembali jenis2 sayur+buah yg sudah diberikan ke bayi. Jika memberikan buah+sayur yg kaya serat, imbangi dengan memberikan sumber lemak tambahan, atau berikan buah yg minim serat tapi kaya air.
4. Kurang sumber lemak, itu mengapa dalam menu MPASI disarankan memberikan sumber lemak tambahan, baik berupa pemberian bahan makan berlemak (spt alpukat) atau pemberian minyak yg dicampurkan pada mpasi (EVOO/Minyak Sayur).
5. Mulai kenalkan air putih secara bertahap. Air putih dapat membantu mencerna makanan dan membantu membersihkan mulut+gigi bayi setelah makan.
7. Sembelit jg merupakan salah satu tanda alergi, cek jika ada kemungkinan bahan makanan yg dikenalkan adalah pencetus alergi pada bayi.
1. Porsi makan yg terlalu BANYAK
2. Naik tekstur terlalu cepat, usahakan tiap kenaikan tekstur dilakukan secara BERTAHAP.
3. Kebanyakan SERAT >>> bayi yg terlalu banyak konsumsi serat justru rawan sembelit, kebutuhan serat bayi berbanding terbalik dgn dewasa. Jika orang dewasa sembelit, maka harus bnyk konsumsi serat untuk melancarkan BAB-nya. Sebaliknya bayi yg terlalu bnyk konsumsi serat justru rentan sembelit. Sehingga cek kembali jenis2 sayur+buah yg sudah diberikan ke bayi. Jika memberikan buah+sayur yg kaya serat, imbangi dengan memberikan sumber lemak tambahan, atau berikan buah yg minim serat tapi kaya air.
4. Kurang sumber lemak, itu mengapa dalam menu MPASI disarankan memberikan sumber lemak tambahan, baik berupa pemberian bahan makan berlemak (spt alpukat) atau pemberian minyak yg dicampurkan pada mpasi (EVOO/Minyak Sayur).
5. Mulai kenalkan air putih secara bertahap. Air putih dapat membantu mencerna makanan dan membantu membersihkan mulut+gigi bayi setelah makan.
7. Sembelit jg merupakan salah satu tanda alergi, cek jika ada kemungkinan bahan makanan yg dikenalkan adalah pencetus alergi pada bayi.
Pencernaan bayi berbanding terbalik dgn orang dewasa. Dewasa butuh banyak serat, sedikit protein dan lemak. Sedangkan bayi butuh banyak protein dan lemak, sedikit serat tapi cukup.
Orang dewasa dikasih pepaya maka pencernaannya lancar. Sedangkan sebagian besar bayi akan tambah sensitif jika diberi pepaya krn bnyk mengandung serat.
Untuk 10-14 hari pertama kenalkan dengan menu tunggal Bunda, yg hanya terdiri dari 1 jenis bahan makanan saja tiap kali makan. Fungsinya untuk menu perkenalan dan untuk mengetahui ada pemicu alergi tidak, jika bahan makanan sudah dicampur2 kan kita tidak tau pencetus alerginya darimana.
Tiap anak memiliki reaksi terhadap pemberian bahan pangan yg berbeda-beda. Itu sebabnya dianjurkan tiap ibu punya "food-diary" sehingga memudahkan untuk menganalisis bahan pangan yg telah diberikan terhadap reaksi yg dialami oleh anak.
Berikan Lemak Tambahan. Lemak tambahan selain membuat gurih makanan, menambah kalori makanan, juga membantu menlancarkan pencernaan.
Sumber Lemak Tambahan ada:
-santan
-minyak kedelai
-minyak canola
-minyak kelapa
-minyak kelapa sawit (minyak goreng biasa aneka merek: Filma, Bimoli, Tropical).
-minyak jagung
-minyak zaitun baik ELOO maupun EVOO (Filippo Berio, Borges, Bertolli)
-mentega/unsalted butter (Anchor, Elle Vire, Orchid)
-margarin (Blueband, Filma)
-santan
-minyak kedelai
-minyak canola
-minyak kelapa
-minyak kelapa sawit (minyak goreng biasa aneka merek: Filma, Bimoli, Tropical).
-minyak jagung
-minyak zaitun baik ELOO maupun EVOO (Filippo Berio, Borges, Bertolli)
-mentega/unsalted butter (Anchor, Elle Vire, Orchid)
-margarin (Blueband, Filma)
***Gunakan yg mudah dan murah didapat yg biasa menjadi konsumsi harian rumah tangga masing-masing saja.
Cara terbaik menyajikan Lemak Tambahan adalah dengan tidak melalui proses pemanasan agar tubuh mendapat manfaat lemak baiknya secara optimal, cukup campurkan saja dgn menu mpasi-nya secara langsung. Termasuk santan tidak dianjurkan untuk dimasak (kelapa parut diperas dgn air matang).
Takaran Lemak Tambahan:
-Jika berupa minyak adalah 2sdt-1sdm per porsi makan.
-Jika berupa mentega/margarine adalah 1/2-1 sdt.
-Jika berupa minyak adalah 2sdt-1sdm per porsi makan.
-Jika berupa mentega/margarine adalah 1/2-1 sdt.
Lalu jangan lupa berikan air putih. Air Putih dapat diberikan sejak usia 6 bulan.
Kebutuhan air putih:
30 mL x BB bayi (jika masih ASI cukup 1/2-nya saja).
Misal BB bayi 8 kg berarti 30mL x 8 = 240 mL per hari.
Jika bayi masih ASI maka 240 mL : 1/2 = 120 mL per hari.
Kebutuhan air putih:
30 mL x BB bayi (jika masih ASI cukup 1/2-nya saja).
Misal BB bayi 8 kg berarti 30mL x 8 = 240 mL per hari.
Jika bayi masih ASI maka 240 mL : 1/2 = 120 mL per hari.
Di tahap perkenalan tidak harus ditarget sekian mL, yang penting dapat dikenalkan secara bertahap dan simultan karena tidak semua bayi mudah menerima air putih di awal MP-ASI.
Kegunaan dari air putih adalah membantu membersihkan mulutnya setelah makan, dan bisa membantu mencerna makanan.
Pepaya dan Pisang tinggi serat, pemberian serat berlebih justru memperparah sembelit. Itu sebabnya dianjurkan untuk seimbang memberikan protein dan lemak karena kebutuhan serat bayi tidak sama dgn orang dewasa.
Sembelit bukan berarti mengganti semua menu dgn buah.
1. Cukup evaluasi menu.
2. Kurangi serat.
3. Perkaya asupan protein dan lemak.
4. Bantu dgn selingan buah yg mengandung banyak air: pir, jeruk, semangka, buah naga, melon. Serta buah kaya lemak: ALpukat.
5. Memodifikasi bahan makanan.
6. Membuat food-diary.
7. Coba Lakukan Gerakan Gowes/pijat ILU.
1. Cukup evaluasi menu.
2. Kurangi serat.
3. Perkaya asupan protein dan lemak.
4. Bantu dgn selingan buah yg mengandung banyak air: pir, jeruk, semangka, buah naga, melon. Serta buah kaya lemak: ALpukat.
5. Memodifikasi bahan makanan.
6. Membuat food-diary.
7. Coba Lakukan Gerakan Gowes/pijat ILU.
Jika khawatir segera ke dsa ya, karena kita tidak boleh memberikan obat pencahar, baik melalui mulut maupun dubur, tanpa petunjuk dokter.
Komentar
Posting Komentar