Tidak dianjurkan bukan berarti tidak diperbolehkan.
Ada syarat2 yg harus dipenuhi dalam pembuatan puyer.
Misal adanya cuman obat yang bentuknya tablet, ga ada yang bentuk sirupnya.
Lalu harus bagaimana?
Kalo dihitung berdasarkan berat badan misalnya sekali minum harus 1/5 tablet lalu bagaimana cara motongnya?
Cara gampangnya ya dibikin puyer toh.
Yang penting puyer itu:
1. Harus jelas isinya,
2. Harus benar dosisnya,
3. Harus bersih bikinnya, isinya ga campur aduk segala rupa obat.
4. Alat ulegnya harus alat yang baik supaya serbuk obat tidak masuk ke pori2 alat ulegnya. Setelah dipakai ya dicuci bersih pakai air. Kalau tidak percaya dengan pembersihan alatnya ya pilih apotik yang terpercaya.
Memang ada sebagian orang menganggap dokter tidak rasional kalau pakai puyer misalnya. Mereka menganggap seharusnya diberi sediaan sirup.
Contoh, pasien epilepsi yg membutuhkan luminal 20-25 mg. Sediaan tablet ada yg 30 mg atau 100 mg.
Bagaimana cara membuat sediaan 20-25 mg? Dibelah? Sulit bukan? Diganti sirup? Tidak ada sirup luminal. Atau mau injeksi luminal? Ada. Tapi pemberian luminal adalah setiap hari sampai epilepsinya teratasi, mungkin 1-2 tahun.
Disuntik tiap hari? Tidak mungkin bukan? Cara terakhir tidak bisa tidak dengan cara DIPUYER.
Dan yang penting adalah bagaimana komunikasi dokter dan pasien. Pasien berhak mendapat info sebanyak²nya tentang penyakit yg dideritanya dan obat yg diberikan.
Ada syarat2 yg harus dipenuhi dalam pembuatan puyer.
Misal adanya cuman obat yang bentuknya tablet, ga ada yang bentuk sirupnya.
Lalu harus bagaimana?
Kalo dihitung berdasarkan berat badan misalnya sekali minum harus 1/5 tablet lalu bagaimana cara motongnya?
Cara gampangnya ya dibikin puyer toh.
Yang penting puyer itu:
1. Harus jelas isinya,
2. Harus benar dosisnya,
3. Harus bersih bikinnya, isinya ga campur aduk segala rupa obat.
4. Alat ulegnya harus alat yang baik supaya serbuk obat tidak masuk ke pori2 alat ulegnya. Setelah dipakai ya dicuci bersih pakai air. Kalau tidak percaya dengan pembersihan alatnya ya pilih apotik yang terpercaya.
Memang ada sebagian orang menganggap dokter tidak rasional kalau pakai puyer misalnya. Mereka menganggap seharusnya diberi sediaan sirup.
Contoh, pasien epilepsi yg membutuhkan luminal 20-25 mg. Sediaan tablet ada yg 30 mg atau 100 mg.
Bagaimana cara membuat sediaan 20-25 mg? Dibelah? Sulit bukan? Diganti sirup? Tidak ada sirup luminal. Atau mau injeksi luminal? Ada. Tapi pemberian luminal adalah setiap hari sampai epilepsinya teratasi, mungkin 1-2 tahun.
Disuntik tiap hari? Tidak mungkin bukan? Cara terakhir tidak bisa tidak dengan cara DIPUYER.
Dan yang penting adalah bagaimana komunikasi dokter dan pasien. Pasien berhak mendapat info sebanyak²nya tentang penyakit yg dideritanya dan obat yg diberikan.
Komentar
Posting Komentar