2 Nov. 2017
colin
Ikuti
Pada tangal 27 Oktober 2017 lalu , resmi pemerintah DKI Jakarta tidak memperpanjang izin usaha Hotel dan Griya Pijat Alexis, yang beralamat di Jl. R. E. Martadinata No.1, RT.6/RW.4, Ancol, Pademangan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430. Hal ini menyusul perelaisasian janji gubernur terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang temasuk dalam janji non-programnya.
Seperti yang dilansir oleh republika.co.id Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta, Edy Junaedi mengatakan penolakan perpanjangan izin Alexis merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat. Laporan ini juga diperkuat dengan sejumlah pemberitaan media yang dianggap teruji dan berimbang.
Sebagai kepala daerah, tentu pemerintahan Anies-Sandi mempunyai massa pro dan kontra dalam setiap kebijakannya. Salah satunya dalah kebijakan tidak memperpanjang izin usaha Hotel dan Griya Pijat Alexis ini. Di era yang semakin modern ini, netizen tentu mempunyai pendapat subjektif dalam memandang kebijakan ini.
Sebagai kubu pendukung Anies-Sandi hal ini disambut dengan gegap gempita sebagai percepatan realisasi janji-janjinya. Seperti yang diberitakan oleh nusantara.rmol.co, kinerja Gubernur yang baru dilantik 16 Oktober 2017 lalu ini oleh Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Mardani Ali Sera mengunggah foto infografis kinerja Anies-Anies. Dalam dua pekan saja mantan Mendikbud ini, telah mampu merekayasa lalu lintas Transjakarta; tidak banding putusan Bukit Duri; menutup Alexis; adzan berkumandang di gedung Balaikota; membuka pusat pengaduan di perangkat daerah (kecamatan dan kelurahan). Kemudian, membebaskan lahan MRT tanpa ucapan kasar; program JKP Plus langsung dikerjakan; memberlakukan kembali kebijakan dan tradisi yang dilarang Ahok; dan upaya penghentian reklamasi.
Apalagi lima tahun mendatang? Semangat positif pastinya terus dihembuskan oleh simpatisan Anies-Sandi ini.
Sementara, dari kubu oposisi menilai penutupan Hotel dan Griya Pijat Alexis ini dipandang menciptakan 1000 pengangguran yang ada di Jakarta. Mengutip Sumber.com, Lina Novita sebagai Legal & Corporate Affair Alexis Group, Jakarta, Selasa (31/10/2017) penutupan Alexis jelas akan merugikan karyawan-karyawan yang memang menjadi tulang punggung keluarga.
“Kami punya karyawan. Tulang punggung keluarga. Penutupan usaha akan berdampak pada hilangnya mata pencahairan. (Dirumahkan) pegawai tetap 600 orang, pegawai lepas 400 orang. Seluruhnya, hotel dan griya pijat (Alexis),” ujar Lina.
Berbagai komentar miring menanggapi dampak pekerja Alexis yang dirumahkan ini mencuat. Selain menambah 1000 pengangguran, kemanakah para PSK yang disinyalir menjadi bagaian dari bisnis ini? Akankah para pekerja ini malah "mangkal" di kampung-kampung dan semakin merajalela?
Ini semua tentang sudut pandang masing-masing orang tentang bagaimana menilai kinerja seseorang. Pemerintahan yang bersih dan pro rakyat tentu menjadi idaman semua kalangan. Baik simpatisan maupun oposisi diharapkan tidak terpecah belah tentang perbedaan pendapat ini. Kritik dapat dijadikan sebagai cambuk agar pemerintahan berjalan baik dan seimbang. Bagaimana komentar UCers?
Referensi:
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/17/10/31/nasional/jabodetabek-nasional/17/11/02/oyrq0u335-sandiaga-mulai-koordinasi-tampung-karyawan-alexis
http://nusantara.rmol.co/read/2017/10/31/313245/Tim-Anies-Sandi:-Baru-2-Minggu-Sudah-Kelihatan-Hasil-Kerjanya,-Apalagi-Kalau-Lima-Tahun-
https://www.sumber.com/hukum-politik/berita-terkini-hukum-politik/sumber/anies-sandi-tutup-alexis,-1000-pegawai-terancam-nganggur.html
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Label
OPINI
Label:
OPINI
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar